Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, mengungkapkan bahwa pendapatan daerah untuk tahun anggaran 2025 diproyeksikan mencapai lebih dari Rp2 triliun. Pernyataan ini disampaikan dalam nota penjelasan Wali Kota Surakarta pada Rapat Paripurna Kota Surakarta di Solo, Jawa Tengah, Senin. Proyeksi tersebut tepatnya berada di angka Rp2.137.920.043.382, yang terdiri dari pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp914.431.134.140 dan pendapatan transfer sebesar Rp1.223.488.909.242.
Gibran menjelaskan bahwa proyeksi PAD 2025 mempertimbangkan realisasi PAD tahun 2023, evaluasi capaian PAD tahun anggaran 2024, dan potensi PAD tahun 2025. Ia menekankan pentingnya mencermati PAD dengan hati-hati, dengan memperhitungkan berbagai faktor seperti kondisi politik, perekonomian nasional dan global, serta laju inflasi. Selain itu, implementasi Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 14 Tahun 2023 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah juga menjadi faktor yang diperhatikan dalam proyeksi ini.
Menurut Gibran, fungsi PAD sangat penting untuk mencapai kemandirian keuangan daerah, terutama di tengah terbatasnya dana transfer pusat yang diproyeksikan tidak mengalami kenaikan signifikan. Dia mencatat bahwa dana transfer dari pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah diasumsikan sama dengan APBD Tahun Anggaran 2024.
Gibran juga membahas tema pembangunan Kota Surakarta untuk tahun anggaran 2025, yaitu penguatan jejaring sosial guna membangun masyarakat yang adaptif, produktif, kreatif, dan welas asih. Dia menyatakan bahwa tema ini bertujuan untuk memperkuat hubungan sosial di antara masyarakat dan mendorong mereka untuk lebih produktif dan kreatif dalam menghadapi berbagai tantangan.
Lebih lanjut, Gibran menekankan pentingnya kebijakan fiskal yang tepat dalam mendukung tema pembangunan tersebut. Dia menyebutkan bahwa Pemkot Surakarta akan terus berupaya meningkatkan kualitas layanan publik dan infrastruktur, serta mendorong partisipasi masyarakat dalam berbagai program pembangunan.
Dalam konteks ini, Gibran juga mengingatkan pentingnya sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam mencapai tujuan pembangunan. Dia menegaskan bahwa keberhasilan pembangunan tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga pada peran aktif semua pihak dalam menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pertumbuhan dan kesejahteraan bersama.
Dengan proyeksi pendapatan yang optimis, Pemkot Surakarta berharap dapat mengoptimalkan sumber daya yang ada untuk membiayai berbagai program pembangunan dan pelayanan publik. Gibran menekankan bahwa keberhasilan dalam mencapai proyeksi pendapatan ini akan sangat bergantung pada kerja keras dan komitmen seluruh jajaran pemerintahan serta dukungan penuh dari masyarakat Surakarta. (ALZ/ARN)