Puluhan siswa SMAN 1 Cawas, Klaten, mendapatkan pendampingan dari psikolog untuk mengatasi trauma yang mereka alami pasca-insiden tragis saat kejutan ulang tahun yang berujung pada meninggalnya Ketua OSIS, Fajar Nugroho, 18, yang diceburkan ke dalam kolam pada Senin, 8 Juli 2024. Kejadian ini menyebabkan shock yang mendalam bagi para siswa, termasuk seorang siswa yang masih dirawat di rumah sakit karena tersetrum saat mencoba menolong Fajar.
Kepala SMAN 1 Cawas, Arik Sulistyorini, menyampaikan kepada wartawan pada Jumat, 12 Juli 2024, bahwa seluruh siswa, terutama yang berada di lokasi saat kejadian, masih mengalami trauma. Mereka tidak menyangka bahwa kejutan ulang tahun tersebut akan berakhir tragis. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) telah datang ke sekolah untuk berkoordinasi mengenai pendampingan psikologis bagi siswa. KPAI juga telah menjenguk siswa yang masih dirawat di rumah sakit.
“Untuk kondisi siswa yang di rumah sakit saat ini masih dalam pemantauan, dan kemarin KPAI sudah hadir untuk memberikan pendampingan psikologis,” kata Arik.
Arik menjelaskan bahwa KPAI juga akan memberikan pendampingan psikologis kepada sekitar 30 siswa yang menyaksikan kejadian tersebut. “Nanti KPAI akan memberikan pendampingan secara psikologis. Saat itu banyak siswa yang berada di lokasi, kurang lebih ada 30 anak,” ungkapnya.
Arik memastikan bahwa para siswa tersebut akan mendapatkan perlindungan dari sekolah dan tetap mendapatkan hak mereka untuk mengikuti pembelajaran seperti sebelumnya. “Saya sebagai kepala sekolah menjamin 100 persen, tidak ada siswa yang dikeluarkan. Memang butuh pembinaan dan pendampingan kepada mereka,” tambahnya.
Lebih lanjut, Arik menjelaskan bahwa peristiwa yang menimpa Ketua OSIS tersebut akan menjadi bahan evaluasi bagi sekolah. Pihak sekolah berencana melakukan perombakan total, terutama terkait sarana dan prasarana kolam yang menjadi lokasi kejadian.
Kakak Fajar Nugroho, Bayu Nugroho, menyatakan bahwa keluarganya telah mengikhlaskan kejadian yang menimpa adiknya. Bayu berharap agar peristiwa ini menjadi bahan evaluasi bagi sekolah. “Semoga ke depan sekolah bisa berbenah lagi,” katanya.
Bupati Klaten, Sri Mulyani, menyatakan bahwa peristiwa ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak. Ia mengingatkan agar semua pihak selalu waspada dan berhati-hati. “Intinya selalu waspada dan hati-hati. Boleh merayakan ulang tahun, merayakan kebahagiaan apa pun, tetapi jangan berlebihan dan asas kehati-hatian harus dikedepankan,” ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua OSIS SMAN 1 Cawas, Klaten, Fajar Nugroho, 18, meninggal setelah mendapatkan kejutan ulang tahun dari teman-temannya dengan diceburkan ke kolam ikan sekolah pada Senin, 8 Juli 2024. Namun, Fajar tersetrum saat berada di kolam.
Saat kejadian, tidak ada aktivitas pembelajaran di sekolah karena masih dalam masa liburan akhir semester. Korban bersama teman-temannya hari itu menggelar rapat berkaitan dengan kegiatan OSIS yang direncanakan pada 25 Juli 2024. (HEV/AZR)