Penyelenggaraan festival makanan nonhalal yang berlangsung di Mal Solo Paragon kini mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah, guna memastikan acara tersebut tidak memicu polemik di masyarakat. Wakil Wali Kota Surakarta, Teguh Prakosa, menekankan pentingnya memfasilitasi semua kelompok dalam negara demokrasi, sambil tetap memperhatikan norma-norma yang ada.
“Di negara demokrasi, tidak ada yang harus minoritas atau yang lain. Semua akan difasilitasi, dengan catatan mestinya ada norma yang harus didiskusikan bersama,” kata Teguh Prakosa di Solo, pada Jumat, 5 Juli 2024.
Teguh berharap tidak ada acara di Solo yang merugikan salah satu pihak, termasuk Festival Pecinan Nusantara. Menurutnya, kenyamanan dan keamanan Kota Surakarta harus diutamakan, dan kegiatan yang berpotensi membuat kota menjadi tidak kondusif perlu dicegah.
“Harapannya tidak ada yang dirugikan, karena ini menyangkut kenyamanan dan keamanan Kota Surakarta. Jangan sampai masalah event-event di Kota Surakarta menjadikan Solo tidak kondusif,” tambahnya.
Festival makanan nonhalal yang diikuti oleh 34 pelaku usaha ini sebelumnya telah menimbulkan polemik di masyarakat. Salah satu pihak yang menyuarakan keberatan adalah Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS), yang menyoroti penggunaan spanduk pemberitahuan yang dinilai terlalu vulgar.
Teguh menegaskan bahwa untuk penyelenggaraan acara serupa di masa depan, pihak penyelenggara harus memahami dan mematuhi prosedur serta norma yang ada. “Mulai dari izin berjalan, judul event, pengaruhnya terhadap yang lain, dan kesesuaian dengan kondisi,” ujarnya.
Ia juga berusaha meminimalisir dampak negatif yang mungkin timbul setelah festival tersebut. Teguh menekankan bahwa Solo dikenal sebagai kota yang toleran, dan hal tersebut harus dijaga.
“Jangan sampai kesannya Pemkot Surakarta sosialisasi makanan nonhalal. Dampak ini yang kita minimalisir. Dengan kejadian itu, yang tadinya tidak pernah ada sesuatu, dengan munculnya itu jadi gronjalan (masalah), tapi bagi pemkot tidak masalah,” katanya.
Pemkot Solo akan terus memantau dan memastikan bahwa setiap acara yang diselenggarakan di kota ini sesuai dengan nilai-nilai toleransi dan menghormati semua pihak, untuk menjaga keharmonisan dan keamanan masyarakat. (IND/SAN)